Gaga dan Saya



Yak, seperti namanya --Sampah Dapur-- blog ini dibuat untuk memuaskan hati si pembuat blog dalam memuat kegalauan hatinya, jadi jika anda keberatan dengan tulisan yang dibuat di blog ini, saya tidak keberatan karena semua orang pastinya punya pendapat, pendirian, dan prinsip sendiri OK!?
--FREEDOM of SPEECH--

Seminggu ini mulai dari pagi hingga malem kok yang saya lihat di TV adanya Lady Gaga. Bukan, tulisan ini bukan karena saya tidak suka dengan Gaga --Infact saya pun seorang Little Monster--. Hanya saja saya heran kenapa tiba-tiba semua orang ngomongin sang Mother Monster. Semua orang dari anak-anak sampe bapak-bapak, dari tukang becak sampe juragan martabak, dari pemalak sampe tukang jualan kalpanak.

Pandangan tersebut dengan persoektif nya sendiri-sendiri. Ada yang bilang sang Lady terlalu freaky sexy memakai baju, ada yang bilang dia bisa menjadi ancaman bagi moral dan etika anak negeri, ada yang bilang Gaga tidak baik karena membawa dan mempromosikan isu tentang LGBT, Menistakan agama tertentu dengan simbol-simbolnya, sampe yang paling hot dia adalah penyembah setan.

Apa sih yang membuat para manusia di "dunia" Indonesia ini begitu benci kepadanya. Apakah memang memiliki prinsip untuk menolaknya, ataukah hanya belum dikasih setoran saja, ONLY GOD KNOWS.

Kalau kita lihat data jajak pendapat dari Yahoo! dengan pertanyaan : "Apakah Anda setuju dengan langkah Polisi membatalkan konser Lady Gaga demi keamanan?" pada tanggal 16-25 Mei 2012 dari 6.947 responden 56% mengatakan setuju, 40% mengatakan tidak setuju, 4% tidak tahu. Padahal dengan pertanyaan yang sama hasilnya berbading terbalik kalau kita lihat dalam jajak pendapat di website Tempo.co.  Dari jumlah responden sebanyak 5.432, terdapat 83,10% mengatakan tidak setuju, 16,27% setuju, dan 0,63% tidak tahu.

Wow, betapa mencengangkan perbedaan jajak pendapat dari dua website tersebut. Tapi ini memanglah hal subjektif, terserah anda mau menerima atau tidak sang Lady Gaga -because She feel born this way and Her Hair is the symbol of Her glory-. Tergantung kita bagaimana kita mensikapinya. Toh, kita juga memiliki filter dalam diri kita yaitu Pelajaran Agama, PPKN, Sosiologi, dan all the THING that we've got in school. so, balik lagi SHE is Lady Gaga and We are who we are